Minggu, 02 Oktober 2011

Rekayasa Cinta Untuk Jingga [FF]

“Besok, setelah Jingga membaca surat ini, pasti Jingga akan segera mengajakku menikah……” Rizal bergumam puas.
          “Sorry yah, mas Hans…… Memang sudah nasibmu untuk selalu kalah bersaing denganku. Jingga akhirnya menjadi milikku,” kembali Rizal menggumam yakin.
          Dibacanya sekali lagi surat cinta yang baru saja ditulisnya. Surat untuk Jingga, wanita idaman yang sudah lama dia nantikan cintanya.
****
          Yang terkasih, Jingga.
          To the point aja yah. Aku sudah tidak bisa berbasa-basi lagi. Sekian lama kita menjalin hubungan cinta, namun sama sekali aku tidak merasakan arti keindahan cinta. Bersamamu hanya membuang waktu dan energiku.
          Kini, biarkan aku pergi menemui kekasih hatiku di kaki gunung Naras nun jauh disana. Kekasihku yang selalu setia menungguku.
Untukmu, rajutlah tali kasih bersama pemuda idaman gadis-gadis Rangkat, Rizal Falih. Dia adalah pemuda yang paling cocok untuk jadi pendampingmu.
          Bye-bye Jingga…
****
Rizal tersenyum penuh kemenangan. Sebelum melipat surat, dibubuhkannya tanda tangan:
Diatas nama yang bertuliskan: Dari mantan-mu. Hans.

 (Diposting juga di blog Kompasiana, 13 Agustus2011 dalam rangka ikutmenyemarakkan Fiksi Surat Cinta Kompasiana)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar