Minggu, 02 Oktober 2011

Bambang Pamungkas dan Tendangan Penalti [FF]

Azadi stadium Teheran, Islamic Republic of IRAN
Timnas Garuda terus menggempur pertahanan lawan, timnas Iran. Lima menit lagi babak kedua akan berakhir, timnas Garuda masih tertinggal 0-1. Tidak ada jalan lain, kecuali harus menyerang total.
M Ridwan diganti, masuk Arif Suyono untuk menambah ketajaman serangan. Oktavianus juga masuk menggantikan M Ilham. Saat-saat genting seperti ini kita butuh pemain bernaluri mencetak gol yang tinggi, demi satu gol agar satu point bisa dibawa pulang ke Jakarta.
“Huuufftt…. Adduuuhhh….…. Kenapa nggak ditendang langsung?” mas Inin bersungut kesal.
Peluang mencetak gol hilang seketika. Bola direbut secara kasar dari kaki Bambang Pamungkas oleh pemain lawan. Bambang dijatuhkan.
Hah…?? Penalti…? Yess…. Wasit menunjuk titik putih. Hadiah penalti diberikan wasit untuk timnas Garuda. Kesempatan emas untuk menyamakan kedudukan. Siapa yang akan mengeksekusi tendangan penalti ini? Bambang atau Firman Utina? Tenang…. keduanya adalah jago-jago penendang bola mati.
Bambang maju sebagai algojo. Bola ditaruh di titik putih, siap untuk ditendang. Bersiap dengan kekuatan penuh…. Satu… dua…. dan……….. kok diam, sih…? Macet tidak bergerak.
“Udah, ah… kapok aku main PS disini lagi, kasetnya bajakan kabeh*…!! Pantesan aja macet melulu….!!” sungut mas Inin dongkol pada neng Kembang si penjaga Rangkat Rental Play Station

******
*kabeh; semua 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar